Prodi Pendidikan Matematika Universitas Madura Lakukan Pelatihan Blended Learning Di MTs Negeri Sumber Bungur
- Dr. Moh. Zayyadi, M.Pd. 30 Jul 2019 Dibaca 1908 kali
Unira, Pamekasan – Program e-learning saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Regulasi untuk e-learning saat ini juga sedang digodok oleh pemerintah dan instansi pendidikan.
Seperti yang dilakukan Universitas Madura, yaitu pelatihan Blended Learning di Lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri Sumber Bungur, Senin (29/7/2019). Program ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian dosen yang tidak hanya untuk melakukan pengajaran dan penelitian saja.
“Ini bentuk pengabdian dari dosen yang berada di Universitas Madura untuk dunia pendidikan kita lebih maju dan modern mengikuti perkembangan teknologi. Selain itu, kegiatan ini sebagai tindak lanjut kerjasama kami dengan MTsN Sumber Bungur yang sudah terjalin sejak lama,” kata ketua panitia, Agus Subaidi.
Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
“Blended Learning ini dapat membuat siswa lebih mandiri, lebih efisien dan efektif dalam proses pelaksanaan pembelajaran,” jelas Moh Zayyadi saat menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut.
Dosen muda itu juga menjelaskan manfaat dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam dunia pendidikan saat ini.
“e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa dilakukan dari mana saja baik yang memiliki akses ke Internet ataupun tidak,” jelasnya.
“Blended Learning memberikan kesempatan bagi mahasiswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar,” pungkas Zayyadi