Detil Berita

Mengenang 100 Tahun Chairil Anwar, Himaba Gelar Bincang Sastra Dan Daras Puisi

  • Dr. Moh. Zayyadi, M.Pd.  28 Jul 2022  Dibaca 194 kali

Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (HIMABA) Universitas Madura (UNIRA) gelar bincang sastra dan daras puisi mengenang 100 tahun Chairil Anwar, kamis (28/juli/2022).

Kegiatan yang dilaksanakan outdoor di lapangan futsal UNIRA bertemakan “Mampus Kau di Koyak-Koyak Sepi” merupakan sepenggal puisi yang berjudul Sia-Sia karya Cahairil Anwar, ucap Baihaqi selaku ketua umum HIMABA UNIRA dalam sambutannya.

“Pada malam hari ini, kita sudah sampai pada abad beliau. Kita sudah sampai pada 100 tahun meninggalnya penyair kita Chairil Anwar, penyair yang teori-teorinya kita pakai dan penyair yang karya-karyanya kita baca,” pungkasnya.

Dra.Yanti Liniarsih, M.pd., Dekan FKIP UNIRA dalam sambutannya menyampaikan, Chairil Anwar seorang sastrawan sejak dulu yang karyanya dinikmati oleh generasi sekarang.

“Aku mau hidup seribu tahun lagi, merupakan judul puisi masyhur yang hidup sampai sekarang. Hal tersebut perlu kiranya dicontoh dengan pembuktian,” terangnya.

Lebih lanjut beliau menambahkan, “Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kesastraan masih dingin dan perlu ada pembaharuan. Oleh karena itu, marilah kita sama-sama berkarya,” pesannya.

Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan puisi oleh sastrawan Madura sekaligus dosen sastra UNIRA Muhammad Tauhed Supratman S.Pd, M.Pd. berjudul “Andai Chairil Masih Hidup”.

Royyan Julian, S.S., M.A, selaku pembahas dalam bincang sastra dan daras puisi tersebut mengapresiasi kegiatan yang terealisasi pada tanggal 27 Juli 2022.

“Untuk acara malam ini sudah melakukan yang terbaik. Karna saya kira ini adalah satu-satunya acara di Madura yang memperingati 100 tahun Chairil Anwar.” Pungkasnya.

Sastrawan Madura tersebut membedah 7 karya puisi Chairil Anwar yang bertemakan spiritual dan kematian. Diantaranya berjudul Nisan, Do’a, Suara Malam, Di Masjid, Isa, Terempas Dan Yang Putus, dan Derai-Derai Cemara. Puisi-puisi tersebut dibacakan oleh mahasiswa prodi bahasa Indonesia.