FKIP Unira Dan Balai Bahasa Jatim Sepakat Perkuat Pembinaan Bahasa
- Dr. HARSONO, M.Pd. 09 Sep 2025 Dibaca 54 kali

Pamekasan, Media FKIP – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Madura menandatangani naskah kerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur di Ruang Dekanat FKIP, Jalan Raya Panglegur, Pamekasan, Selasa (9/9/2025). Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pengembangan kebahasaan, baik bahasa Indonesia, bahasa daerah melalui pendidikan dan pelatihan.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Dekan FKIP Universitas Madura, Dr. Moh. Zayyadi, M.Pd., dan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M.Hum.. Kedua belah pihak bersepakat menjalankan program bersama selama empat tahun ke depan dengan kemungkinan diperpanjang sesuai kebutuhan.
Ruang Lingkup Luas
Dalam naskah kerja sama, sejumlah program menjadi fokus utama, mulai dari pengembangan keterampilan profesional di bidang kebahasaan dan pembelajaran bahasa, praktik mengajar oleh tenaga ahli, hingga pemagangan mahasiswa. Selain itu, kerja sama ini juga mencakup uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI), pelatihan, pertemuan ilmiah, serta pengembangan dan pelestarian bahasa Madura.
“Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat peran FKIP Unira dalam bidang kebahasaan. Tidak hanya bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa daerah seperti bahasa Madura yang perlu terus dijaga keberlanjutannya,” ujar Zayyadi. Ia menekankan bahwa kampus memiliki tanggung jawab moral dalam mendukung kebijakan bahasa negara sekaligus merawat kearifan lokal.
Sementara itu, Puji Retno menjelaskan, Balai Bahasa Jatim berkomitmen menghadirkan program nyata yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat kampus maupun publik. “Kami tidak hanya berhenti pada penandatanganan, tetapi siap terjun bersama dalam berbagai kegiatan, mulai dari uji kemahiran bahasa hingga pelatihan penulisan naskah dinas dan literasi publik,” katanya.
Sinergi Akademik dan Pelestarian Bahasa
Kerja sama ini diharapkan mampu menjawab tantangan global sekaligus menjaga identitas lokal. Menurut Zayyadi, mahasiswa FKIP Unira membutuhkan ruang lebih luas untuk belajar bahasa secara kontekstual, baik melalui praktik lapangan, pelatihan, maupun penelitian bersama.
“Mahasiswa akan mendapat kesempatan magang, praktik mengajar, sekaligus berinteraksi langsung dengan pakar bahasa. Hal ini tentu memperkuat kompetensi mereka sebagai calon pendidik,” tambahnya.
Puji Retno menambahkan, salah satu agenda penting adalah pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik, termasuk dalam penulisan dokumen resmi dan tata naskah dinas. Selain itu, Balai Bahasa juga memberi perhatian serius pada upaya memperluas literasi kebahasaan di masyarakat khususnya Bahasa Madura.
Berlaku Empat Tahun
Naskah kerja sama ini berlaku selama empat tahun sejak ditandatangani, dengan evaluasi yang dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kesepakatan kedua pihak. Implementasi program akan melibatkan unit-unit terkait di FKIP maupun Balai Bahasa Jatim, sementara koordinasi teknis dilaksanakan melalui forum musyawarah.
Dalam penutup perjanjian, kedua belah pihak menegaskan pentingnya menjunjung asas saling menghormati, itikad baik, dan semangat kebersamaan. Perselisihan, bila ada, akan diselesaikan melalui musyawarah kekeluargaan.
Kerja sama FKIP Universitas Madura dan Balai Bahasa Jatim ini bukan hanya simbol kemitraan akademik, melainkan juga komitmen bersama dalam memperkuat pembinaan bahasa dan literasi di Indonesia. Di tengah arus globalisasi, langkah ini dinilai strategis untuk memastikan bahasa Indonesia tetap menjadi identitas bangsa, sementara bahasa daerah tetap terpelihara sebagai warisan budaya.